Shezacloud

Contact Info

Jl.Wahid Khasim No.84, Limo, Depok

+62 89516447771

[email protected]

Hubungi Kami
cara kerja share hosting

shezacloud.com – Ketika kamu mulai memasuki dunia digital, terutama yang berkaitan dengan pembuatan website, pasti kamu akan bertemu dengan istilah “share hosting.” Buat kamu yang baru terjun atau mungkin pernah mendengar, tapi belum sepenuhnya paham, artikel ini akan membahas secara rinci tentang cara kerja share hosting. Apa itu, kelebihan, kekurangan, serta kapan waktu yang tepat untuk memilih jenis hosting ini. Dan ini dia penjelasan lengkapnya!

Apa Itu Share Hosting?

Sebelum kita membahas tentang cara kerja share hosting, ada baiknya kita pahami dulu apa itu share hosting. Share hosting adalah layanan hosting di mana beberapa website berbagi satu server yang sama. Ibaratnya seperti tinggal di apartemen, di mana ada satu bangunan besar yang dibagi-bagi menjadi beberapa unit, dan setiap penghuni apartemen berbagi fasilitas umum seperti lift, kolam renang, atau tempat parkir.

Dalam konteks share hosting, “penghuni” itu adalah website, sementara “fasilitas umum” adalah server yang digunakan untuk menyimpan file, menjalankan aplikasi, dan memproses data dari semua website tersebut. Karena sumber daya seperti bandwidth, CPU, dan RAM dibagi oleh banyak pengguna, biaya share hosting menjadi jauh lebih murah dibandingkan jenis hosting lainnya, seperti dedicated hosting atau VPS.

Bagaimana Cara Kerja Share Hosting?

Nah, sekarang kita masuk ke pembahasan inti, yaitu cara kerja share hosting. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dalam share hosting, beberapa website berbagi satu server fisik. Server ini adalah komputer yang sangat kuat dan canggih yang mampu menangani banyak permintaan sekaligus. Berikut cara kerja share hosting secara rinci:

1. Server Berbagi Sumber Daya

Ketika kamu memilih share hosting, website kamu akan disimpan di server yang sama dengan website lain. Sumber daya seperti bandwidth, penyimpanan, dan RAM akan dibagi oleh semua website yang ada di server tersebut. Sebagai contoh, jika ada 100 website yang menggunakan satu server, maka sumber daya yang ada akan dibagi di antara 100 website tersebut.

2. Alokasi Sumber Daya

Setiap website di share hosting akan mendapatkan alokasi sumber daya yang telah ditentukan oleh penyedia hosting. Meskipun kamu berbagi server, setiap website biasanya sudah memiliki batasan tertentu dalam hal penggunaan bandwidth dan penyimpanan. Artinya, jika kamu memiliki website yang menggunakan terlalu banyak bandwidth atau storage, bisa saja performa website kamu dan website lain di server yang sama akan terpengaruh.

3. Pengelolaan Server oleh Penyedia Hosting

Dalam share hosting, penyedia hosting akan mengelola seluruh aspek teknis dari server, termasuk pembaruan perangkat lunak, keamanan, dan backup data. Kamu sebagai pengguna tidak perlu khawatir tentang pengelolaan server, karena semua tanggung jawab ada di tangan penyedia layanan hosting. Inilah salah satu alasan kenapa share hosting sangat populer di kalangan pemula yang tidak memiliki banyak pengetahuan teknis.

4. Akses Panel Kontrol

Untuk memudahkan pengelolaan website, penyedia share hosting biasanya menyediakan panel kontrol, seperti cPanel atau Plesk. Dengan panel ini, kamu bisa melakukan berbagai tugas, seperti mengelola file website, membuat akun email, mengatur database, dan memantau penggunaan sumber daya. Dengan kata lain, meskipun kamu tidak memiliki akses langsung ke server, kamu masih bisa mengontrol dan mengelola aspek-aspek penting dari website kamu.

5. Keamanan di Share Hosting

Keamanan di share hosting bisa menjadi salah satu perhatian utama, mengingat server yang sama digunakan oleh banyak website. Jika salah satu website di server tersebut terkena serangan atau malware, maka ada potensi bahwa website lain di server yang sama juga bisa terkena dampaknya. Namun, penyedia hosting biasanya sudah menerapkan protokol keamanan yang ketat untuk mencegah hal ini terjadi.

Kapan Kamu Harus Memilih Share Hosting?

Banyak yang bertanya, “Apakah share hosting cocok untuk saya?” Jawabannya tergantung pada kebutuhan website kamu. Berikut adalah beberapa situasi di mana cara kerja share hosting bisa sangat menguntungkan:

1. Pemula di Dunia Website

Jika kamu baru memulai website pertama kamu, entah itu blog pribadi, toko online kecil, atau portofolio, share hosting adalah pilihan yang sangat ramah di kantong. Kamu tidak perlu investasi besar untuk memulai.

2. Website dengan Lalu Lintas Rendah

Jika website kamu tidak menerima terlalu banyak pengunjung atau tidak membutuhkan banyak sumber daya, share hosting bisa memberikan performa yang cukup baik. Website statis, seperti landing page atau situs portofolio, adalah contoh website yang ideal untuk share hosting.

3. Anggaran Terbatas

Dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan VPS atau dedicated hosting, share hosting adalah pilihan yang sangat ekonomis, terutama jika kamu masih dalam tahap awal pengembangan bisnis atau proyek online.

4. Tidak Butuh Pengelolaan Teknis

Bagi kamu yang tidak terlalu paham teknis server, share hosting adalah pilihan yang tepat. Kamu tidak perlu pusing dengan pengelolaan server, karena semuanya sudah diurus oleh penyedia hosting.

Kelebihan dan Kekurangan Share Hosting

Tidak ada teknologi yang sempurna, begitu pula dengan share hosting. Untuk memahami lebih dalam tentang cara kerja share hosting, mari kita bahas kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan Share Hosting:

  • Harga Terjangkau: Salah satu alasan utama banyak orang memilih share hosting adalah karena harganya yang sangat murah.
  • Mudah Digunakan: Share hosting tidak memerlukan keterampilan teknis yang tinggi. Dengan adanya panel kontrol seperti cPanel, kamu bisa dengan mudah mengelola website kamu.
  • Pengelolaan Server Otomatis: Semua aspek teknis seperti keamanan, backup, dan pembaruan perangkat lunak diurus oleh penyedia hosting.

Kekurangan Share Hosting:

  • Performa Bergantung pada Website Lain: Karena kamu berbagi server dengan website lain, performa website kamu bisa terpengaruh jika ada website lain di server yang menggunakan terlalu banyak sumber daya.
  • Keamanan yang Terbatas: Jika salah satu website di server terkena serangan, ada kemungkinan website kamu juga bisa terpengaruh.
  • Keterbatasan Sumber Daya: Dalam share hosting, sumber daya yang kamu dapatkan terbatas. Jika website kamu tumbuh dan membutuhkan lebih banyak bandwidth atau penyimpanan, kamu mungkin perlu upgrade ke layanan hosting yang lebih kuat seperti VPS atau dedicated hosting.

Alternatif dari Share Hosting

Jika kamu merasa cara kerja share hosting tidak cocok dengan kebutuhan kamu, ada beberapa alternatif yang bisa kamu pertimbangkan:

1. VPS (Virtual Private Server)

Dengan VPS, kamu mendapatkan sebagian server virtual yang terpisah dari pengguna lain. Ini memberikan lebih banyak fleksibilitas dan performa yang lebih stabil dibandingkan share hosting. VPS cocok untuk website dengan lalu lintas sedang hingga tinggi.

2. Dedicated Hosting

Dalam dedicated hosting, kamu mendapatkan seluruh server untuk website kamu sendiri. Ini memberikan kontrol penuh dan sumber daya yang tidak terbatas, namun harganya jauh lebih mahal. Biasanya, dedicated hosting digunakan oleh perusahaan besar atau website dengan lalu lintas yang sangat tinggi.

3. Cloud Hosting

Cloud hosting adalah jenis hosting yang menggunakan banyak server untuk menyebarkan beban kerja. Ini memungkinkan website tetap online bahkan jika salah satu server mengalami gangguan. Cloud hosting menawarkan skalabilitas yang baik dan cocok untuk website yang memerlukan performa tinggi.

Itulah penjelasan lengkap tentang cara kerja share hosting. Bagi kamu yang baru memulai atau memiliki anggaran terbatas, share hosting adalah pilihan yang sangat baik. Dengan harga yang terjangkau dan pengelolaan yang mudah, kamu bisa memiliki website yang online tanpa harus pusing memikirkan masalah teknis server. Namun, pastikan untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya sebelum memutuskan menggunakan share hosting untuk website kamu.

Leave a Reply